Example floating
Example floating
BeritaDaerah

Jejak Honor Menguap di SDN 109 Seriti: Guru Honorer Mundur, Kepsek Tegaskan Tak Ada Pemotongan

110
×

Jejak Honor Menguap di SDN 109 Seriti: Guru Honorer Mundur, Kepsek Tegaskan Tak Ada Pemotongan

Sebarkan artikel ini

Foldernusantara | Luwu — Polemik honor guru honorer di SDN 109 Seriti, Kecamatan Lamasi Timur, terus bergulir setelah sejumlah guru dan operator sekolah memilih hengkang dari sekolah tersebut. Mereka menuding kepala sekolah tidak menepati perjanjian pembayaran honor dan diduga melakukan penyunatan.

Para tenaga honorer itu sebelumnya dijanjikan menerima Rp 500 ribu per bulan, namun kenyataannya hanya Rp 300 ribu yang diterima. Lebih jauh, honor untuk April, Mei, dan Juni disebut tidak diberikan sama sekali. Kondisi tersebut memicu keprihatinan Aktivis LPN-RI, Zain, yang menyebut tindakan kepala sekolah sebagai bentuk pengabaian terhadap pengabdian guru honorer.

Namun, Kepala SDN 109 Seriti, Payanggi Benyamin, membantah keras dugaan pemotongan honor. Ia menegaskan bahwa pembayaran telah dilakukan sesuai porsi, dan sisa honor yang belum diberikan terjadi karena para honorer keluar sebelum masa kerja berakhir.

“Mohon maaf sebesar-besarnya, pak. Kalau masalah gaji honor, saya sudah bayarkan semua. Yang belum dibayarkan sampai Desember karena mereka belum bekerja, mereka keluar bukan karena gajinya dipotong,” ujar Payanggi dalam pesan yang diterima redaksi.

Baca Juga :   Kasus Dugaan Penganiayaan Guru di Luwu Masuk Tahap Penyelidikan Polres

Ia menegaskan bahwa jika para honorer tetap bekerja sampai Desember, seluruh honor akan dibayarkan penuh. Payanggi juga menyampaikan kondisi kesehatannya yang sedang menurun dan meminta waktu untuk memberikan klarifikasi langsung.

“Maaf pak, saya masih kurang sehat. Badan masih lemas. Insya Allah dalam waktu dekat saya bisa klarifikasi. Mohon maaf bisa ka kita ketemu kalau saya sudah sehat,” tulisnya dalam rangkaian pesan singkat.

Di tengah saling klaim tersebut, Aktivis Zain tetap mendesak Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Luwu untuk mengaudit penggunaan Dana BOS di SDN 109 Seriti. Ia menilai transparansi mutlak diperlukan agar persoalan honor tidak terus berulang dan merugikan para pendidik.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *