Example floating
Example floating
BeritaDaerah

Diduga Ditembak Oknum TNI, Kambing Warga Larompong Tewas dengan Luka Peluru

42
×

Diduga Ditembak Oknum TNI, Kambing Warga Larompong Tewas dengan Luka Peluru

Sebarkan artikel ini

Foldernusantara | Luwu — Seekor kambing ternak milik warga Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, ditemukan mati terkapar.

Kambing berumur sekitar satu tahun itu mati akibat luka tembak di bagian leher sebelah kiri.

Pada bagian leher kiri kambing, didapati lubang kecil yang diduga bekas peluru senapan angin.

Darah segar mengucur dari luka di leher kambing tersebut.

Kambing itu ditemukan warga di dekat los Pasar Larompong, Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 12.30 Wita siang.

Lokasinya hanya berjarak sekitar 10 meter, dari rumah pemilik kambing.

Disebut-sebut, matinya kambing menyeret nama Ahamdi, anggota TNI aktif yang bertugas di Koramil 1403-01 Larompong.

Dugaan itu diperkuat, sebab usai kejadian, TNI berpangkat Serka itu mendatangi rumah pemilik kambing di Kompleks Pasar Larompong.

Ia datang bersama empat orang rekannya, menggunakan seragam loreng khas militer.

“Iye, datang ke rumah, ada lima orang. Cari etta (bapak) ku. Mau bicara. Langsung mengaku, kalau dia yang tembak,” beber anak korban, Lani, Senin (29/12/2025) sekitar pukul 08.12 Wita pagi.

Baca Juga :   Dua Jembatan Baru Diresmikan di Latimojong: Simbol Sinergi Pemerintah dan Swasta untuk Pembangunan Daerah

Sebelum insiden penembakan terjadi, Lani juga pernah mendapati Ahmadi memukul kambing miliknya di kandang.

“Pernah juga dulu datang bawa kayu, masuk ke kandang pukul kambing,” akunya.

Karena tak mau termakan emosi, keluarga pemilik kambing menanyakan kebenaran penambakan itu kepada Ahmadi secara langsung lewat pesan WhatsApp.

Ahmadi menulis, “Tabe, masih ada yang mau dikorban kah baru ada kesadaran ternakkan kambing, kalau bapak mau perpanjangan silahkan.”

Ia menambahkan “Iye terima kasih pak, yang merasa kambingnya saya bunuh, saya tunggu di kantor, atau saya datangi rumahnya.”

Saat dikonfirmasi, pemilik kambing, Abu Bakar, mengaku tak tinggal diam pasca insiden penembakan tersebut.

Ia menyebut, akan melaporkan kejadian ini ke kantor Polisi Militer terdekat di Kota Palopo.

“Karena bahaya juga, kalau sedikit sedikit diselesaikan dengan peluru,” jelasnya.

Kegagalan Ahmadi mengolah emosinya, spesifik kepada kambing diduga dimulai setelah terjatuh saat mengendarai motor.

Ia terjatuh dari motornya lantaran menghindari seekor kambing, sekitar awal Desember lalu.

Pakar Kriminolog, Prof Heri Tahir, menilai penggunaan senapan angin kepada hewan oleh oknum aparat itu dinilai berlebihan.

Baca Juga :   Cafe Sobat Sudut Belopa Disorot, Pengunjung Diduga Bawa Minuman Keras Masuk

Menurutnya, dugaan memuncaknya eskalasi emosi usai terjatuh dari motor yang dikendadarai, tak cukup dijadikan penyebab.

“Saya kira terlalu prematur bila dikatakan tindakan aparat tersebut karena trigger (jatuh dari motor). Yang pasti menembak seekor kambing dipandang berlebihan. Lagi pula telah menggunakan senjata api tidak pada tempatnya,” ungkap Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Negeri Makassar (UNM) itu.

Heri Tahir menganjurkan, agar korban melaporkan kejadian tersebut pada Polisi Militer.

“Sebaiknya dilaporkan ke POM yang salah satu tupoksi yaitu menegakkan disiplin dan tata tertib di lingkungan militer,” tandasnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *