Example floating
Example floating
BeritaDaerah

Menu Jumat yang Menghidupkan: MBG Luwu Angkat Kue Tradisional ke Sekolah

55
×

Menu Jumat yang Menghidupkan: MBG Luwu Angkat Kue Tradisional ke Sekolah

Sebarkan artikel ini

Foldernusantara | Luwu — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah tetap jalan seperti biasa. Setiap hari Jumat, menunya memang kering. Bukan karena pilihan praktis, tapi memang sudah jadi pola yang ditetapkan dari pusat dan disesuaikan di lapangan.

Sesuai pedoman MBG, Meski disajikan dalam bentuk kering, komposisi gizi diutamakan. Bahan makanannya dipilih, porsinya diatur, dan kandungan gizinya tetap dihitung. Jadi anak-anak tetap makan, tetap dapat tenaga, walau bentuknya tidak seperti hari lain.

Di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, SPPG Buntu Kamiri jadi salah satu yang menjalankan pola ini. Setiap Jumat, menu kering dibagikan ke sekolah-sekolah yang dilayani. Pengelola bilang, yang berubah cuma bentuknya, bukan mutunya.

Yang menarik, menu kering hari Jumat ini juga dimanfaatkan untuk angkat makanan kampung. Kue-kue khas daerah seperti, Barobbo, Doko-doko, Lemper, Katirisala potensi dapat peluang, dibuat dari bahan sederhana, tanpa pengawet, dan dikerjakan langsung oleh warga sekitar.

Kue yang biasanya cuma muncul kalau ada hajatan, sekarang bisa masuk ke sekolah. Anak-anak jadi kenal jajanan daerahnya sendiri, bukan cuma makanan kemasan. Orang tua pun lebih tenang karena tahu siapa yang buat dan dari apa bahannya.

Baca Juga :   Sambut Hari Bumi, PT BMS dan Pemerintahan Luwu Angkut Puluhan Ton Sampah di Pasar Padang Sappa

Bagi pelaku UMKM kecil di kampung, ini jadi peluang. Ada pesanan rutin, ada penghasilan tambahan.

Jika semua dapur MBG di Luwu betul-betul memaksimalkan menu kering tiap hari Jumat dengan pakai kue-kue lokal, bisa dipastikan UMKM kuliner kampung bakal lebih hidup.

Kue yang biasa dibuat di dapur rumah tidak cuma laku pas ada hajatan saja. Tapi menjadi pesanan tetap setiap hari jumat. Program MBG bisa jadi jalan rezeki yang nyata bagi ibu-ibu pembuat kue rumahan.

Pelaksanaan MBG seperti ini pelan-pelan menunjukkan dampaknya. Gizi anak tetap terjaga, ekonomi warga ikut bergerak.

Meski demikian, Pengelola MBG menyebut, masukan dan saran dari sekolah dan orang tua tetap diterima. Selama tujuannya baik untuk anak dan masyarakat, pola seperti ini akan terus dirapikan dan disesuaikan.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *