Luwu, foldernusantara.com- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, menyebut, banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, merupakan bencana terparah di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor terparah terjadi di wilayah Kecamatan Latimojong dan Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi lokasi bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulsel, Jumat (10/5/2024). Selain meninjau lokasi pengungsian, Risma juga memantau kondisi dampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melalui jalur udara.
Risma juga membantu penanganan bencana di Kabupaten Luwu, dengan menggelontorkan bantuan senilai Rp 604.822.269 dalam bentuk logistik, peralatan dapur umum, dan juga dalam bentuk bantuan lainnya.
Tidak hanya itu, Risma juga menyerahkan santunan ke semua korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor untuk ahli waris. Ada 14 korban meninggal baik di Kabupaten Luwu maupun di Kabupaten Sidrap dan Wajo, masing-masing korban mendapatkan Rp 15 juta sehingga total mencapai Rp 210 juta.
Parahnya bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Luwu, ujar Mensos, perlu dianalisisis karena bencana tersebut menyebabkan korban yang berasal dari dua sumber yakni banjir bandang dan tanah longsor.
“Jadi sekiranya ada beberapa hal yang harus kita persiapkan dalam hal penanganannya karena selain banjir bandang, bencana ini juga mengakibatkan tanah longsor yang menelan korban jiwa,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, penanganan terhadap korban maupun rumah-rumah penduduk yang rusak, pihaknya sudah melakukan pendataan dan bulan ini langsung menerima bantuan sosial.
“Untuk penanganan terhadap korban sudah berkoordinasi agar segera melakukan pendataan,” katanya.